Langsung ke konten utama

Sistem Tulisan Untuk Menulis Bahasa Melayu Timur (Hilir)

Artikel ini ditulis dalam bahasa Indonesia dengan ejaan yang disempurnakan (EYD)!

Kali ini penulis akan membahas sistem penulisan yang penulis pakai untuk menulis cakap Melayu Timur (Hilir) di dalam blog ini. Dalam sejarah perkembangan bahasa Melayu, bahasa Melayu telah ditulis dengan berbagai jenis aksara, mulai dari devanagari, pallawa, rencong, arab, hingga latin. Namun, di dalam blog ini penulis akan menggunakan tiga sistem penulisan, yaitu sistem IPA, latin, dan mincong.
IPA (international phonetic alphabet) adalah sistem penulisan fonetis yang digunakan oleh ahli-ahli bahasa untuk melambangkan bunyi-bunyian dari semua bahasa manusia di dunia. Fonetis artinya adalah setiap satu simbol (huruf) hanya melambangkan satu bunyi saja. Sistem ini penulis gunakan karena dia sangat akurat dalam menuliskan suatu bahasa. Sebagai contoh, dalam bahasa Indonesia, meskipun bahasa Indonesia cukup fonetis, tapi ada huruf yang pembunyiannya tidak konsisten. Contoh seperti huruf e dalam kata sepeda. e pertama di situ dibaca seperti dalam kata emas sedangkan e kedua dibaca seperti dalam kata ember. Jelas bahwa kedua e tersebut dibunyikan secara berbeda. Dalam sistem IPA, kedua e tersebut ditulis dengan simbol yang berbeda. Jika ditulis dalam IPA, maka seharusnya sepeda ditulis menjadi səpɛda.
Sistem kedua yang penulis gunakan adalah ejaan latin. Pada dasarnya simbol IPA tidak jauh berbeda dengan simbol latin, hanya saja IPA memiliki beberapa simbol tambahan untuk mewakili bunyi yang tidak ada dalam huruf latin serta ada beberapa perbedaan ejaan. Contoh perbedaan ejaan yaitu pada huruf j. Dalam ejaan Inggris dan EYD, j dibaca sebagai letupan langit-langit bersuara (voiced palatal plossive), seperti dalam kata jangan, jambu, tajam, dll. Sementara itu, dalam IPA j dibaca sebagai hampiran langit-langit (palatal approximant) atau dalam EYD adalah huruf y, seperti dalam kata ayam, ayun, dll. Oleh karena perbedaan ini, penulis berharap pembaca tidak kebingungan untuk membaca tulisan di sini. Ingat bahwa ada beberapa perbedaan antara IPA dengan latin! Penulis terkadang menggunakan ejaan latin karena ada beberapa faktor, pertama yaitu ejaannya lebih lazim bagi pembaca karena ejaan bahasa Melayu standar dan Indonesia modern menggunakan sistem ini. Kedua adalah karena kecepatan dalam penulisannya. Untuk menulis menggunakan sistem IPA, penulis membutuhkan waktu lebih lama karena harus menyalin-tempel simbol-simbol IPA, karena simbol-simbol tersebut tidak tersedia di papan ketik komputer.
Sistem ketiga adalah tulisan mincong. Tulisan mincong yang penulis pakai di sini adalah hasil adaptasi dari tulisan rencong. Rencong adalah sistem tulisan yang digunakan di Kerinci, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Aksara ini dikenal juga dengan surat ulu karena digunakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah hulu (di daerah pegunungan yang cukup jauh dari laut). Rencong masih dipakai hingga akhir abad ke-18 di daerah tersebut. Penulis memilih untuk mengadaptasi aksara ini karena aksara ini kemungkinan adalah satu-satunya aksara asli dari Alam Melayu. Seperti yang telah diketahui, aksara devanagari dan pallawa yang digunakan sebelumnya adalah berasal dari India. Sementara itu, aksara Jawi atau dikenal dengan Arab Melayu jelaslah berasal dari Arab. Sedangkan yang terakhir, aksara latin jelas berasal dari Eropa. Meskipun aksara Rencong itu sendiri adalah hasil adaptasi dari aksara pallawa, tetapi huruf-huruf yang ada di dalamnya sudah jauh berbeda, sehingga merupakan aksara tersendiri.
Kata rencong dalam bahasa Melayu tepi barat sumatera berarti miring atau dalam cakap Melayu Timur (Melayu tepi timur sumatera) juga disebut mincong. Aksara mincong penulis adaptasi dari aksara rencong dalam beberapa aspek berikut.
  • Kesatu, huruf-huruf yang digunakan sebagian besar berasal dari rencong kerinci, sementara itu tanda-tanda baca diadaptasi sebagian besar dari rencong rejang. Hal ini karena rencong kerinci tidak memiliki tanda-tanda baca yang dibutuhkan dalam bahasa melayu timur, contoh seperti bunyi ə.
  • Kedua, huruf-huruf yang penulis gunakan untuk menulis di komputer berasal dari berbagai karakter/simbol spesial dari berbagai bahasa, seperti latin, yunani, malayalam, dan simbol-simbol lainnya yang penulis anggap mirip dengan bentuk huruf yang diinginkan. Hal ini karena huruf mincong belum terdaftar dalam unicode. Penulis berharap semoga tureih mincong dapat berkembang sehingga akhirnya dapat meneranah (membumi) di kalangan Melayu Timur itu sendiri, sehingga kita dapat mendaftarkannya dalam unicode.
  • Ketiga, penulis membuat sistem huruf kapital dan huruf kecil dalam tureih mincong. Dalam rencong, tidak ada huruf kapital dan kecil. Namun, penulis menganggap sistem kapital-kecil cukup penting, terutama untuk membedakan nama orang, nama kota, dll dari kata-kata yang lain. Selain itu, penulis juga menambahkan beberapa huruf dan simbol yang dianggap penting, sesuai dengan bunyi-bunyian yang ada dalam cakap Melayu Timur.
Baiklah, begitulah penjelasan tentang sistem penulisan yang dipakai dalam blog ini. Selanjutnya tabel ringkasan simbol dalam tiap sistem penulisan dapat dilihat di sini!

Sistem IPA

Sistem Latin Ejaan Melayu Timur

Tureih Mincong

Cara Membaca

a

Aa

Ͷϰ

a seperti dalam kata apa

aj

ay

Ͷ*

ai seperti dalam kata pantai

aw

aw

Ͷ̬*

au seperti dalam kata pantau

b

Bb

T

b seperti dalam kata babi

c

Cc

ɣ

c seperti dalam kata cacing

d

Dd

չ

d seperti dalam kata dada

ə

Ee

Ͷ͈*

e seperti dalam kata elang

Ei ei

Ͷ*

e seperti dalam kata bule

-ɛʁ

-ear

Ͷ*

e seperti dalam kata memang

g

Gg

ʅ

g seperti dalam kata gigi

h

Hh

Ԉԉ

h seperti dalam kata hawa

-h

-h

Πₗₗ*

h seperti dalam kata basah

i

Ii

Ͷ*

i seperti dalam kata ikan

ɟ

Jj

պ

j seperti dalam kata jambu

k

Kk

Πռ

k seperti dalam kata kambing

l

Ll

Z ϩ

l seperti dalam kata lima

m

Mm

ѡ

m seperti dalam kata makan

n

Nn

𝔄

n seperti dalam kata nasi

-n

-n

Ͷ*

n seperti dalam kata makan

ou

Ͷ̩*

o seperti dalam kata bakso

-ɔʁ

-oar

Ͷ̩*

o seperti dalam kata or (inggris)

-ɑʁ

-ar

Ͷ*

a seperti dalam kata art (inggris)

p

Pp

Vν

p sepeti dalam kata pisang

ʁ

Rr

𝓃

r seperti dalam bahasa jerman dan perancis

s

Ss

=ζ

s seperti dalam kata sapi

t

Tt

t seperti dalam kata tikus

u

Uu

Π̩

u seperti dalam kata udang

w

Ww

Xӽ

w seperti dalam kata awan

j

Yy

ϣ

y seperti dalam kata yang

-X -x

Ͷ*

k seperti dalam kata emak

ŋ

Ng ng

ɀ

ng seperti dalam kata sangat

-ng

Ͷ*

ng seperti dalam kata pandang

ɲ

Ny ny

ny seperti dalam kata nyiur

mb

Mb mb

⥯𝒷

mb seperti dalam kata timbang

ŋg

Ngg ngg

NɅ

ngg seperti dalam kata tanggap

nd

Nd nd

և

nd seperti dalam kata pandang

Nj nj

nj seperti dalam kata panjar

mp

Mp mp

𝔰

mp seperti dalam kata timpang

ŋk

Ngk ngk

Mϻ

ngk seperti dalam kata tangkap

nt

Nt nt

⨿ս

nt seperti dalam kata pantang

nc

Nc nc

nj seperti dalam kata pancar

ŋs

Ngs ngs

𝝣ξ

ns seperti dalam kata pingsan

-ae̞-

-aei-

Ͷɳ*

 

-ao̞-

-aou-

Ͷɳ̩*

 

-aɛʁ

-aear

Ͷɳ*

 

-aɔʁ

-aoar

Ͷɳ̩*

 


*dalam tureihan mincoung huruf tersebut dilambangkan sebagai lambang bunyi. Lambang bunyi bukanlah huruf, melainkan adalah lambang yang ditambahkan di sekitar huruf untuk membentuk bunyi tersebut. Dalam tabel di atas, huruf yang digunakan sebagai contoh adalah huruf a (Ͷ).

Postingan populer dari blog ini

Dari Mana Asal Orang Melayu Timur?

Kuale Tungal, salah satu bandar penting dalam sejarah Melayu Timur Sebagai urang Melayu Timur seli, saye sering nengar cerite tentang asal-usul urang Melayu Timur dari bapak, bapak-bapak sedare, ape atuk-atuk saye. Namun, saye masih penasaran dengan asal-usul urang Melayu Timur ni kerene cerite-cerite yang saye dengar tu kurang rinci. Jadi saye pun nerai buat nyari di google. Di google, saye tejumpe ade due tulisan yang mahas pasal asal-usul urang Melayu Timur ni dengan cerite yang lain betul antare kedue nye tu. Jadi pade tulisan ni saye nak magikan due cerite yang versi nye lain ni. Tapi,  sebelum saye ke cecerite tu, saye nak magi tau dulu cerite bedasar yang saye dengar dari bapak/atuk sedare saye. Asal-usul Melayu Timur dari yang saye dengar Dari yang saye dengar, urang Melayu Timur ni asal nye dari deirah Mindanao di Filipina Selatan. Dah tu nek muyang kami pindah dan akhir nye tibe lah di deirah-deirah urang Melayu Timur sekarang ni. Diceritekan juge kalau senya...

Blog Melayu Timur: Permulean

Gambar Kampung Laut, satu dari kampung urang Melayu Timur Blog ni saye tulis sebagai bentuk peranan saye dalam memlestarikan budaye Melayu Timur. Kalau saye buat pencarian di google, masih sikit sangat artikel yang membahas pasal Melayu Timur ni. Saye bangge pas mace tulisan-tulisan urang tu pasal Melayu Timur. Senang rase ati masih ade urang yang peduli dengan sukunye sendiri, suku Melayu Timur. Sekarang saye pulak tegerak nak nulis blog pasal Melayu Timur ni. Ade banyak cerite sebenar nye, tapi selame ni cerite urang Melayu Timur diturunkan dari mulut ke mulut je. Ini lah yang muat akhir nye banyak cerite yang telupekan. Kadang urang tue kite jaman dulu ade yang tak tesampaikan cerite tu ke kite ape kite lupe pasal cerite tu, akhir nye ilang tak tentu arah. jadi, buat saye budaye menulis tu penting betul supaye ape-ape cerite, petuah, atau budaye dari atuk nek muyang kite tak ilang sebatas di mulut je. Di blog saye ni saye akan makai bahase Melayu Timur sepenuh nye. Ini sal...